Selasa, 21 April 2009

HIV and AIDS....???? Syerrreeemmmm...........

Virus HIV termasuk virus pembunuh yang hingga kini belum ada obatnya. Virus ini masuk ke dalam tubuh melalui kontak tubuh secara langsung antara tubuh penderita AIDS dengan tubuh penderita, sebab virus ini dapat berada dimana-mana, seperti pada jaringan darah, jaringan getah bening, air liur, air seni, air mata, keringat, atau cairan lain dari tubuh penderita AIDS. Virus HIV hidup dengan baik dalam jaringan mukus dan bagian bawah kulit. Jaringan mukus yaitu jaringan yang berada pad alapisan kulit halus seperti bagian dalam mulut dan vagina.
Setelah virus HIV masuk ke dalam tubuh, mereka akan menyerang sel darah putih T4, yaitu sel “panglima” untuk sistem pertahanan tubuh. Di dalam sel ini virus HIV akan memperbanyak diri sambil terbawa aliran darah yang kemudian sampai di kelenjar getah bening. Limpa dan sumsum tulang belakang. Dalam organ-organ ini, virus HIV akan bersembunyi, mengendap dan memperbanyak diri selama delapan tahun sehingga organ tersebut hancur.
Ketika organ ini hancur barulah si penderita merasakan rasa sakit yang dahsyat karena sistem pertahanan tubuhnya menurun drastis. Si penderita harus di bawa ke Rumah Sakit dan dirawat dalam ruang khusus yang teridolir. Dan karena obat yangtepat belum ditemukan, penderita hanya menunggu ajal yang bakal tiba.
Karna itu mereka yang beresiko tinggi terinfeksi HIV adalah:
- Wanita dan pria yang berganti-ganti pasangan seks, para pekerja seks bebas, dan langganannya dan mereka yang melakukan hubugan seks tidak wajar (melalui dubur dan mulut)
- Para pengguna narkoba yang memakai alat suntik secara bergantian
- Bayi yang dikandung, dilahirkan dan disusui oleh ibu yang tertular HIV
- Transfusi darah dan transplantasi organ tubuh yang tidak diskrining, akupungtur, ditindik, ditato, dengan alat yang tercemar HIV
Di luar tubuh manusia HIV sangat cepat mati. HIV mudah mati oleh air panas, sabun, dan bahan pencuci hama lain. Karena itu HIV tidak dapat menular lewat udara seperi virus lain, misalnya influenza. HIV juga dpaat ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil dalam air mata, air liur, cairan otak, keringat, dan air susu ibu. HIV juga tidak menembus kulit utuh, yaitu kulit yang tidak lecet atau luka.
Karena itu hal-hal yang tidak menularkan HIV adalah sebagai berikut:
- Bersenggolan atau berjabatan tangan dengan pengidap HIV
- Bersentuhan dengan pakaian / barang lain bekas penderita HIV
- Penderita AIDS bersin atau batuk-batuk di depan kita
- Mencium pipi dan dahi
- Berenang di kolam renang atau menggunakan WC yang sama

Rabu, 15 April 2009

Contoh-Contoh PTK SD

Bagi yang membutuhkan contoh Penelitian Tindakan Kelas untuk SD, berikut contoh-contoh judulnya!
1. Meningkatkan Pemahaman Jam Waktu Melalui Alat Peraga Sederhana Siswa Kelas II SDN X Kecamatan A Kabupaten B
2. Pembelajaran Matematika Tentang Bilangan Pecahan Dengan Metode Bermain Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SDN X Kec. A Kab. B
3. Dengan Alat Peraga Sederhana Meningkatkan Pemahaman Jam Waktu Siswa Kelas III SDN X Kecamatan A Kabupaten B
4. Solusi Terhadap PRoblematlka Kesulitan Belajar Siswa Kelas III Di SDN X Kecamatan A Kabupaten B Dengan Penggunaan Metode Belajar Atraktif Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
5. Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Matematika Tentang Bilangan Pecahan Dengan Metode Bermain Kelas III SDN X Kecamatan A Kabupaten B
6. Penggunaan Metode Permainan Dalam Mendukung Efektifitas Keberhasilan Siswa Kelas III Di SDN X Kecamatan A Kabupaten B Dalam Mata Pelajaran PPKn
7. Penerapan Metode Bermain Peran Di SDN X Kecamatan A Kabupaten B Untuk Meningkatkan Ketrampilan Berbicara Siswa Kelas IV Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
8. Strategi Pemberian Pekerjaan Rumah (PR) Sebagai Upaya Guru PPKn Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Di SDN X Kecamatan A Kabupaten B
9. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Serta Ketrampilan Berbicara Siswa Kelas IV Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SDN X Kecamatan A Kabupaten B Dengan Metode Bermain Peran
10. Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas IV Di SDN X Kecamatan A Kabupaten B Dengan Pemberian Tugas Pekerjaan Rumah ( PR )
11. Dampak Positif Penggunaan Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Dalam Usaha Meningkatkan Cara Belajar Siswa SDN X Kecamatan A Kabupaten B
12. Sebuah Solusi Dalam Menghadapi Problematika Belajar Siswa Kelas IV Di SDN X Kecamatan A, Kabupaten B Dengan Penggunaan Metode Belajar Atraktif Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
13. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar PPKn Siswa Kelas IV Di SDN X Kecamatan A Kabupaten B Dengan Pemberian PR
14. Solusi Terhadap Problematlka Kesulitan Belajar Siswa Kelas IV Di SDN X Kecamatan A Kabupaten B Dengan Penggunaan Metode Belajar Atraktif Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
15. Pemanfaatan Media Overhead Proyektor (OHP) Guna Memotivasi Siswa Dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN X Kecamatan A Kabupaten B
16. Penerapan Metode Bermain Peran Di SDN X Kecamatan A Kabupaten B Untuk Meningkatkan Ketrampilan Berbicara Siswa Kelas V Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
17. Upaya Guru PPKn Dengan Menggunakan Metode Diskusi Sebagai Solusi Terhadap Problematika Kesulitan Belajar Di Kelas V SDN X Kecamatan A Kabupaten B
18. Efektivitas Pemakaian Media Audio Visual Pada Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Untuk Mata Pelajaran PPKn Di SDN X, Kecamatan A, Kabupaten B
19. Dampak Positif Pemberian Pekerjaan Rumah (PR) Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V SDN X Kecamatan A Kabupaten B Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia
20. Upaya Guru Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V Di SDN X Kecamatan A Kabupaten B Dengan Penggunaan Metode Remedial
21. Alternatif Peningkatan Motivasi Belajar Dengan Menggunakan Metode Ceramah Disertai Tugas Bervariasi Siswa Kelas V Di SDN X Kecamatan A Kabupaten B Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
22. Penerapan Pengajaran Remedial Pada Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Di SDN X Kecamatan A Kabupaten B
23. Pengamatan Bagi Kemampuan Berbicara Siswa Kelas V SDN X Kecamatan A Kabupaten B
24. Dengan Metode Belajar Atraktif Solusi Terhadap PRoblematlka Kesulitan Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Di SDN X Kecamatan A Kabupaten B
25. Memotivasi Siswa Dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Mata Pelajaran IPA Dengan Pemanfaatan Media Overhead Proyektor (OHP) Kelas V SDN X Kecamatan A Kabupaten B
26. Penerapan Metode Bermain Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN X Kecamatan A Kabupaten B Pada Pembelajaran Matematika Tentang Bilangan Pecahan
27. Pemberian Tugas Pekerjaan Rumah ( PR ) Guna Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas V Di SDN X Kecamatan A, Kabupaten B
28. Penerapan Metode Bermain Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN X Kecamatan A Kabupaten B Pada Pembelajaran Matematika Tentang Bilangan Pecahan

29. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VI SDN X Kecamatan A Kabupaten B Pada Bidang Studi Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Metode Ceramah Disertai Pemberian Tugas Bervariasi
30. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Di SDN X Kecamatan A Kabupaten B Pada Mata Pelajaran PPKn Dengan Pemanfaatan Media Audio Visual
31. Metode Pembelajaran Siswa Dengan Menggunakan Sistem Berkelompok Akan Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada SDN X Kecamatan A Kabupaten B
32. Upaya Guru PPKn Dengan Menggunakan Metode Diskusi Sebagai Solusi Terhadap Problematika Kesulitan Belajar Di Kelas VI SDN X Kecamatan A Kabupaten B
33. Penerapan Metode Ceramah Disertai Tugas Bervariasi Dalam Rangka Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VI Di SDN X Kecamatan A Kabupaten B
34. Pemanfaatan Media Overhead Proyektor (OHP) Guna Memotivasi Siswa Dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas VI SDN X Kecamatan A Kabupaten B
35. Alternatif Peningkatan Motivasi Belajar Dengan Menggunakan Metode Ceramah Disertai Tugas Bervariasi Siswa Kelas VI Di SDN X Kecamatan A Kabupaten B Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
36. Upaya Guru Dengan Menggunakan Metode Diskusi Sebagai Solusi Terhadap Problematika Kesulitan Belajar Kelas VI SDN X Kecamatan A Kabupaten B
37. Upaya Guru PPKn Dengan Menggunakan Metode Diskusi Sebagai Solusi Terhadap Problematika Kesulitan Belajar Di Kelas VI SDN X Kecamatan A Kabupaten B
38. Solusi Terhadap Problematika Kesulitan Belajar Siswa Kelas VI Di SDN X Kecamatan A Kabupaten B Dengan Penggunaan Metode Belajar Atraktif Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
39. Upaya Guru Dengan Menggunakan Metode Diskusi Sebagai Solusi Terhadap Problematika Kesulitan Belajar Kelas VI SDN X Kecamatan A Kabupaten B
40. Pemanfaatan KIT IPA Meningkatkan Pemahaman Tentang Rangkaian Listrik Siswa Kelas VI SDN X Kecamatan A Kabupaten B
41. Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada SDN X Kecamatan A Kabupaten B Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Siswa Sistem Berkelompok